Chat GPT (Generative Pre -training Tranformer) merupakan kecerdasan buatan AI yang dirancang dapat berinteraksi dengan pengguna melalui percakapan berbasis teks.
Tujuan awal dirancang chat GPT ini untuk membantu para pengguna dalam menyelesaikan tugas yang rumit, mencari solusi, membantu untuk memahami sebuah materi, dan masih banyak lagi kegunaan dari chat GPT ini.
Namun seiring berjalannya waktu, banyak para pelajar yang menyalahgunakan chat GPT ini untuk menyelesaikan tugas mereka dengan mudah tanpa ada usaha mereka untuk belajar memahami materi yang seharusnya mereka pahami.
Dari salah satu wawancara kepada Wakil Mentri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Stelle Christie memperingati atas ketergantungan penggunaan chat GPT . Menurut Stella, manusia akan kehilangan kemampuan untuk menilai dan berpikir kritis jika mengandalkan ala seperti chat GPT. Hal ini disampaikan oleh Stella dalam Forum Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024.
Sebenarnya tidak ada larangan untuk menggunakan chat GPT ini, karena memang kegunaan untuk membantu kita dalam menggerjakan suatu tugas yang memang sulit diselesaikan, namun kesalahagunaan inilah yang menyebabkan kekhawatiran bagi banyak pihak yang memikirkan masa depan yang akan terus menerus bergantung pada chat GPT ini tanpa adanya usaha untuk berrpikirr sendiri. Di khawattirrnya ketika para pelajar memasuki dunia kerja, mereka ttidak akan tau apa yang akan mereka lakukan karena semua teori pembelajaran yang diajarkan telah bergantung pada chat GPT ini.
Jadi untuk kamu yang masih belum bergantung pada perkembangan teknologi termasuk chat GPT ini, diharapkan mengandalkan usaha dan hasil kamu sendiri, jika memang sudah tidak ada jalan keluar dan kesulitan, barulah kalian boleh mengandalkan dari chat GPT ini.